Selasa, 05 Juni 2012

Pemborosan BBM Dalam Kehidupan Sehari-hari

Akhir-akhir ini pemerintah kita mencanangkan hemat energi yang dimulai dari pemerintah dan jajarannya.  Mulai dari larangan mobil dinas menggunakan premium sampai penggunaan listrik yang dibatasi.  Upaya penghapusan subsidi pada BBM juga menimbulkan momok baik bagi pemerintah maupun rakyat kecil. 

Dikatakan bahwa subsidi BBM tidak tepat sasaran karena kaum ningrat (kaya/Sugih) ikut menikmati sehingga diberlakukan (nantinya) pembagian penggunaan BBM.  Untuk kendaraan diatas 2500 CC harus menggunakan Petramax.  Saya bingung, gimana cara kontrolnya ya.......??

Ahh udah deh biarin itu urusannya pemerintah, saya ada sedikit input atau masukkan bagi siapa saja yang bisa naik kendaraan ber-BBM.  Sepeda angin, becak, delman, odong-odong, dan lain sebagainya enggak berlaku.

Jadi gini......masalah pemborosan BBM menurut saya berkaitan juga dengan faktor-faktor sebagai berikut:

1.  Cara mengendarai;
2.  Gaya hidup;
3.  Egoisme atau Emosi;
4.  Kemauan masyarakat (loh.kok..!!??);
5.  Dan tentu saja kebijakan pemerintah (kena lagi dia......kecian deh lu..!!??)

Kira-kira begitu, barangkali ada yang mau menambahkan silahkan aja tulis komen.

Gambarannya begini..........
Semua orang tahu kalau kendaraan itu mau dijalankan kita perlu menambah power mesin dengan cara menginjak atau memutar pedal atau tuas gas setelah memasukkan gigi persneling (bagi yang manual transmission) katanya orang mekanik disebut dengan akselerasi.
Nah disini kuncinya berkaitan dengan faktor-faktor di atas. 

Setiap akselerasi memerlukan energi yang diberikan oleh BBM, makin keras kita berakselerasi, makin banyak BBM yang dibutuhkan.  Akselerasi terberat adalah saat pertama kali kita mulai berjalan.  Itu sebabnya dikatakan kendaraan itu hemat BBM tapi ada keterangan tambahan yang kecil hampir tidak terlihat......... diperjalanan luar kota !!!  Mengapa demikian..????

Karena eh karena..... selama dalam perjalanan di luar kota, kita menghadapi jalan yang lurus dan panjang sehingga kita jarang sekali menurunkan akselerasi sampai ke nol.  Kita cenderung bertahan pada kecepatan tertentu.
Dengan kata lain, kalau kita berkendaraan di dalam kota, BBM nya tidak hemat.

Berikut adalah hal-hal yan gberkaitan dengan faktor-faktor penyebab borosnya bahan bakar:
1.  Cara mengendarai.
Orang ini sebetulnya kurang berani mengemudi sehingga dia sering sekali mengurangi gas dengan cara melepas penuh pedal atau tuas gas lalu menekannya lagi sehingga penumpang seperti sedang naik kuda atau kapal laut ditengah laut berombak.  Biasanya perjalanan semacam ini akan mengakibatkan penumpangnya mabuk darat.  Yang dewasa mungkin hanya pening kepala, yang anak-anak mungkin sampai membuang makanan yang sudah dimakannya alias muntah......
 2.  Gaya Hidup
Bener lho gaya hidupmu akan memboroskan BBM.... gak percaya....  Begini....
Setiap kendaraan punya kemampuan membawa beban yang terbatas, kita tidak bisa seenaknya saja kita masukkan barang melebihi batas.  Selain merusak kendaraan, juga bisa memboroskan BBM sebab semakin berat beban, semakin butuh akselerasi yang tinggi.  Makin tinggi akselerasi makin banyak BBM yang dikeluarkan.
Ini pengalaman saya sendiri. Dulu sewaktu anak-anak saya masih kecil, setiap antar jemput sekolah kami harus naik motor berempat.  Malah kalau mau ngelencer harus berlima dengan ibunya.

Waktu itu bensin 10.000 dapet 3 liter lebih cuma bertahan sampai 2 hari saja dengan perjalanan rutin pagi dan siang.

Kalau yang ini gaya hidup terpaksa,


Obesitas juga termasuk pemborosan BBM, karena berat badannya melebihi kapasitas kendaraan terutama motor.


3.  Egoisme dan Emosi
Nah ini yang berbahaya bukan cuma memboroskan BBM tapi juga menyangkut keselamatan diri dan orang lain.
Kelakuan seperti ini pantasnya dimiliki oleh Valentino Rossi, Casey Stonner, Lorenzo, Pedroza selama di sirkuit balap. Kalau kita lakukan di jalan raya pasti boros bensin.
Termasuk dalam kategori ini adalah kelakuan anak-anak sekolah ketika merayakan kelulusan, suporter bola, demonstrasi, dsb.  Ketika motor mereka meraung-raung dijalan bisa dibayangkan berapa banyak bensin yang dikeluarkan sementara orang tuanya hanya bisa mengelus dada.



Kids......Don't do this at home.......


Tapi kalau bisa menyaingi Rossi.......boleh aja.

4.  Kemauan Masyarakat.
Apa kaitannya pemborosan BBM dengan kemauan masyarakat...???

Begini.....
Disuatu kawasan wilayah perumahan misalnya, untuk mengurangi kebisingan suara dan bahaya kecelakaan, biasanya masyarakat membangun apa yang namanya POLISI TIDUR seperti ini.

Bukan yang ini

 Pembuatan polisi tidur yang tidak memenuhi peraturan seperti foto di atas akan berakibat kita sering mengurangi kecepatan drastis dengan cara menginjak rem lalu meningkatkannya lagi.  Semakin banyak polisi tidur semakin sering kita memainkan kecepatan dan berarti bahan bakar akan lebih cepat berkurang.
Konon kabarnya menyebabkan peredam kejut kendaraan lebih cepat rusak.

Namun jika polisi tidur dibuat sedemikian rupa, sehingga pengemudi tidak harus menginjak rem cukup mengurangi kecepatan. 
 Polisi tidur dari karet
Atau dibuat kamuflase seperti ini
 Hasilnya

5.  Kebijakan Pemerintah
Nah yang ini yang susah karena menyangkut masalah birokrasi, anggaran, kepentingan politik, dll.  Contohnya:
Jalanan Macet
Atau



Keterlambatan antisipasi menyebabkan kian panjangnya kemacetan yang berarti semakin banyak bahan bakar yang terbuang percuma.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar